Hilang

HILANG




          Bukan kesedihan yang mengambil alih akal sehatnya, namun kekecewaan. Kekecewaan yang menghancurkan hubungan persahabatan yang terpaksa digadaikan demi masa depan. Ada rasa dendam, ada rasa benci, ada rasa mual. Namun, rasa-rasa itu ditiadakan dengan hantaman keikhlasan yang entah darimana datangnya. Dia telah rela atas apa yang terjadi. Menyerahkan kekecewaan pada kenyataan bahwa tidak ada sesuatu pun yang abadi, termasuk persahabatan. Semua boleh digadaikan atau tergadaikan. Semua sah-sah saja untuk dihancurkan atau dianggap tak ada. Tak ada alasan yang salah, yang salah hanya jika kehilangan prinsip. Dia meyakini bahwa ini hanya ketidakberuntungan dalam nasib.
          Pada awalnya dia meratap, mengutuk, merasa kesal. Anehnya tidak ada perasaan sedih, yang ada malah perasaan seperti seolah-olah tersisih. Tersisih oleh sesuatu yang seharusnya dapat dikendalikan oleh hati dan logika. Namun kehilangan prinsip bisa membuat hati dan logika menjadi bisu kemudian mati. Hal itu membuat hari-harinya berlalu dengan perasaan kecewa yang terus mengganggu. Sudah sangat muak dia dibuatnya. Dia tak mau hidupnya dipasung oleh kejadian masa lalu. Oleh karena itu dia memutuskan bahwa dirinya harus bergerak.
          Akhirnya, dia membiarkan hubungan persahabatan itu hilang begitu saja tanpa perlu menjadi beban. Tak perlu dirisaukan atau merisaukan.Dia pun melangkah lagi tanpa sedikit pun meninggalkan jejak. Agar dirinya tak ditemukan dan tak menemukan. Agar dirinya dianggap benar-benar hilang oleh seseorang yang pernah menjadi sahabatnya. Bahkan mengingatnya pun hanya sekedar buang-buang waktu saja.

Komentar

Postingan Populer